JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengharapkan kepada investor asing yang masuk ke sektor perbankan di Indonesia harus melalui izin otoritas perbankan. Hal tersebut terkait daftar negatif investasi (DNI)."Mereka harus datang secara khusus kalau main di perbankan. Itu syarat dan modalnya juga mahal. Itu harusnya ada dari dulu jika BI tidak mengizinkan. Ya tidak bisa," ujar Pjs Gubernur BI Darmin Nasution, saat ditemui wartawan, di Gedung BI, Jakarta, Senin (3/5/2010).Pihak regulator menjelaskan bahwa tidak akan merubah aturan yang selama ini sudah disepakati bersama World Trade Organization (WTO). Sehingga asing tetap akan bebas keluar masuk ke portofolio investasi di Indonesia. "Kita sudah komitmen dengan WTO, kalau kita berubah maka akan dibalas oleh mereka," jelas Darmin.BI sendiri tidak akan memberi ijin khusus kepada investor asing untuk masuk portofolio invesasi di Indonesia. Pasalnya, BI sudah membuat aturan tentang asing, kendati bukan soal pembatasan asingnya.Namun jika pihak asing akan masuk ke Indonesia terutama terkait masalah perbankan, maka pihak asing harus menghadap ke BI. Pihak regulator sudah menyiapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pihak asing untuk berinvestasi di Indonesia.Namun, BI sendiri tidak akan membuat aturan multiple license kepada pihak asing yang mau masuk di perbankan nasional. Aturan ini sempat diwacanakan oleh Deputi Gubernur BI Budi Rochadi yang menganggap bahwa pihak asing harus berinvestasi di perbankan dimulai dari tingkat bawah dan tidak langsung menjadi bank nasional.BI sendiri belum selesai menggodok aturan tersebut. Terutama saat bank asing harus mengembangkan cabangnya di Indonesia. Selama ini BI justru masih akan memperkuat pengawasan perbankan dan membenahi sumber daya manusia (SDM) di tingkat internal. Setelah itu, BI baru mengatur bidang moneter."Kita belum selesai menyiapkan aturan multiple license tersebut. Saat ini, kami masih fokus di pengawasan perbankan, SDM internal hingga volatilitas capital inflow," pungkasnya
sumber : okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar